Sabtu, 23 November 2013

Bursa Tromol VND, Kini Lebih Lengkap

Bursa Tromol VND, Kini Lebih Lengkap


Ups, ragam tromol keluaran brand lokak VND makin banyak. Teromol yang diklaim setara dengan standar Jepang ini punya makin banyak pilihan. Dari matik terbaru seperti Soul GT sampai motor sport seperti V-Ixion juga ada.

“Teromol ini juga memiliki keunggulan lain yaitu pembuatannya yang melalui sistem komputerisasi, sehingga dijamin kuat dan presisinya," jelas Vendi, dari Race Motor Modified yang memasarkan produk ini.

Tromol VND ini menggunakan aluminium alloy sebagai bahan dasarnya. Sedang rumah asnya terbuat dari besi baja yang membuatnya tidak mudah aus.

Sedangkan untuk membeli secara grosiran, dengan harga yang lebih murah bisa hubungi Vendi di 0813 1105 1517. Tapi bukan berarti tidak bisa beli eceran. "Kalau yang eceran, bisa datang ke Cen128 atau bisa hubungi di 021 649 8977," beber Vendi yang bengkelnya ada di Jalan Kebon Jeruk 3 no 35A, Jakarta Barat. (motorplus-online.com)

Kem Yamaha Jupiter MX 135 dan V-ixion, Buat Harian Juga Turing

Kem Yamaha Jupiter MX 135 dan V-ixion, Buat Harian Juga Turing

Sobat bikers yang kerap turing bersama pacuannya Yamaha Jupiter MX 135 atau V-ixion, bisa aplikasi kem yang sudah alami ubahan durasi bumbungannya.

“Durasi kem cukup tinggi. Kem ini cocok untuk keperluan harian atau turing, sehingga motor lebih bertenaga,” ungkap Sugianto Husin alias Ming-Ming dari Akina Speed Shop.

Harga jual yang ditawarkan Rp 300 ribu. Ketika mengaplikasi kem ini, sobat hanya cukup menyesuaikan per klep saja. Ya, tidak perlu ganti klep juga kok.

“Kalau pakai per klep standar, cukup mengganjal pakai ring tebal 1 mm. Tapi, kalau untuk Yamaha MX 135 biasanya diganti dengan per kopling milik V-ixion. Tujuannya, biar lebih keras dan tidak floating,” beber Ming-Ming dari gerai variasinya di Jl. Bedugul No. 17 (311A), Denpasar, Bali.

Menurut pria ramah ini, kem yang ditawarkan sudah mengalami proses ujicoba. Dengan kondisi mesin yang bagus, peningkatan power bisa sentuh angka 2 – 2,5 dk. “Itu asalkan kondisi mesin bagus ya.

Artinya, tidak ada kebocoran kompresi dan kampas kopling dalam kondisi baik,” tutup pria yang bisa dihubungi di HP 0819-77700111 atau melalui pin BB. 22FECC3E. (motor.otomotifnet.com) 

Variasi Bolt On Pabrikan, Yamaha Berani Kasih Garansi

Variasi Bolt On Pabrikan, Yamaha Berani Kasih Garansi

Paket dijamin garansi

Sebelumnya
sudah dibahas variasi dari Honda, kini beranjak ke garpu tala. Variasi asli pabrikan Yamaha tergolong komplet. Mereka menyediakan untuk katagori bebek, skubek juga sport. Bahkan item variasi berlabel YMAX Accesories khusus untuk Yamaha V-ixion tergolong best seller alias paling laku.

“Paketan ini top item. Sekarang stok barangnya sudah nggak ada lagi. Kami berusaha untuk memproduksi kembali,” ungkap Andrasyah, dari divisi Pengembangan Spare Part PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Untuk V-ixion terdiri dari 2 paket yakni Cobra Set dan Shark Set. Untuk Cobra Set ada beberapa item sepetri radiator cover cover tank, dan big air shroud. “Paketan ini dijual Rp 950 ribu. Untuk Shark Set terdiri dari cover front fender, engine cover dan rear fender dijual Rp 975 ribu,” kata pria yang berkantor di Pulogadung, Jakarta Timur.

Untuk model skubek, Mio series paling banyak memiliki genuine variasi. Seperti Step Set yang terdiri dari cover CVT, bordes stainless dan cover front fork yang membuat motor terlihat lebih berotot. “Semua paket ini semuanya dikrom,” kata Andar.

Sedangkan untuk model bebek, tersedia untuk paket Jupiter-Z dengan nama Jet Set berupa garnish di bagian lampu sein, tail light dan spidometer. Paket ini dijual Rp 650 ribu.

Mantapnya lagi, pihak Yamaha memberikan garansi bagi penggunaan komponen. “Garansi diberikan kalau ada kerusakan akibat penggunaan komponen ini bisa diklaim sesuai dengan aturan pabrikan. Jadi tidak usah khawatir pakai YMAX Accesories ini. Garansi untuk produknya sendiri selama 6 bulan atau 6 ribu kilometer,” bilang Andar.

Untuk mendapatkan YMAX Accesories ini bisa ke DDS Yamaha setempat. Untuk Jakarta silakan ke Jl. Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Atau bisa klik di http://www.yamaha-motor.co.id/spare-parts/accessories/sport/set/ untuk mengetahui infonya. (motorplus-online.com)

Tes Knalpot Racing WRX GP5 di Yamaha X-Ride, Power Meningkat!

Tes Knalpot Racing WRX GP5 di Yamaha X-Ride, Power Meningkat!


Dari tampilan sudah beda dari skutik lainnya, Yamaha X-Ride diklaim layak untuk segala medan, tapi bagi sebagian orang lagi performanya kurang mumpuni, untuk mengakalinya tidak ada salahnya mencoba knalpot aftermarket alias knalpot racing.

Emang udah ada yang bikin knalpot racing buat X-Ride??? Tenang bro, karena mesinnya sama persis Mio J dan Soul GT, pasang aja knalpot dari kedua motor tersebut. Salah satu yang sudah banyak beredar di pasaran adalah bikinan lokal berlabel WRX GP5.

Penasaran juga sih sebesar apa peningkatan tenaga jika X-Ride memakai knalpot ini, kami pun mengujinya di atas mesin dynometer milik Ultraspeed dibilangan Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 42, Ciledug, Tangerang.


Sebagai perbandingan dalam kondisi standar, motor yang benar-benar baru ini didapat besaran tenaga 7,617 Hp di 6,700 rpm dan torsi 8,150 Nm pada 6,550 rpm.

Motor kembali di-running di atas mesin dyno untuk kedua kalinya. Kali ini sudah dengan knalpot racing WRX GP5. Meski suara sedikit mengelegar tapi enggak sampai bikin tetangga marah kok. Hasilnya pun, horsepower yang didapat naik jadi 8,027 Hp pada 6,860 rpm dengan torsi 8,400 Nm di 6,600 rpm.

Oiya, sebagai catatan, peningkatan tenaga ini hanya dilakukan dengan penggantian knalpot racing, belum ada ubahan lain termasuk memasang piggyback atau melakukan setting CO. Lumayan kan ada peningkatan!


"Knalpot ini sebenarnya bisa digunakan untuk mesin bore up sampai 155 cc, tapi pada motor standar peningkatan tenaganya juga sudah langsung terasa," beber Indrawan, dari pabrikan knalpot WRX sambil menyebut harga ada di kisaran Rp 600 ribuan. (motorplus-online.com) 

Ragam Part Aksesoris Kaki-Kaki Yamaha Mio J dan Soul GT

Ragam Part Aksesoris Kaki-Kaki Yamaha Mio J dan Soul GT

Modifikasi tanpa melakukan ubahan kaki-kaki rasanya kurang maksimal. Sekedar ganti pelek, sokbraker juga disk brake bisa dilakukan semua motor, termasuk Yamaha Mio J dan Soul GT yang masih tergolong baru. "Sudah banyak kok aksesorinya," buka Juffry Willar, Staf Research & Development Mitra2000, pemegang merek YSS dan TDR di Indonesia. Penasaran? Yuk runut satu persatu!

Disk Brake
Piringan cakram Yamaha Mio J dan Soul GT berbeda dengan Mio Sporty. Paling mencolok ada pada lubang baut pengikatnya yang hanya 3. Sedang Mio Sporty punya empat lubang baut. "Kebetulan ini sama seperti milik Yamaha Fino, jadi bisa saling tukar," jelas Juffry. Harganya terjangkau kok, cuma Rp 177.500. Bentuknya juga keren karena didesain bergelombang.

Sokbraker Belakang
Peredam kejut belakang Mio J juga tidak bisa saling tukar dengan Mio Sporty. Pasalnya diameter ulir Mio J lebih kecil ketimbang Mio Sporty. "Kalau dipaksa pakai sokbraker Mio Sporty harus coak cover bodi, selain itu ukuran roda juga jadi tidak bisa terlalu lebar," terang Juffry.

Alternatifnya bisa pakai sokbraker YSS New C Series, pernya lebih kecil harganya dijual Rp 1,3 juta. Atau bisa juga menggunakan Z series non tabung yang dilepas Rp 775.000. Kalau mau menebusnya bisa datang ke Mitra2000 di Jl. Lodan Raya, No. 2, Jakarta Utara. Telp. (021) 693-0777.


PelekBuat yang mau ganti pelek, enggak perlu binggung. Perbedaan hanya terdapat pada jumlah lubang baut disk brake depan.  "Di Mio J cuma 3. Sedangkan Mio lama 4," terang Jacob dari Inti Jaya Motor (IJM) di Jl. Kebon Jeruk V, No 260A, Kota, Jakarta Barat.

Selebihnya sama seperti Mio Sporty. Jadi tetap bisa pakai pelek after market dari Mio lawas tapi harus mengganti disk brake model baut 4 seperti bawaan Mio Sporty. Di pasaran ada beberapa merek, salah satunya merek Power dengan pilihan palang 5 atau model sun, palang 9 lurus. Keduanya dijual dengan harga Rp 775 ribu. Untuk membelinya bisa kontak IJM di 0812-952-9693.

Teromol
Buat pecinta pelek jari-jari yang mencari teromol kinclong, kini enggak perlu pusing lagi. Kini sudah ada teromol VND dengan teromol depan yang dilengkapi tiga lubang baut disk brake. Harganya dijual Rp 450 ribu. “Lubang jari-jarinya tetap 36,” bilang  Lie Darmawan dari Cen 128 dari Jl. Kebon Jeruk III No. 36J, Kota Jakarta Barat. Telepon (021) 649-8977. (motorplus-online.com)

9 Pilihan Warna Yamaha Fino Injeksi, Desain Baru Makin Meriah!

9 Pilihan Warna Yamaha Fino Injeksi, Desain Baru Makin Meriah!


Thai Yamaha Motor Co., Ltd akhirnya resmi memperkenalkan Fino terbaru. Matik retro yang pertama kali diperkenalkan pertama kali pada 2006 silam ini mendapatkan banyak perubahan. Bahkan Yamaha mengklaimnya sebagai All New Fino.

Rangka dan mesin baru juga desain yang benar-benar anyar. Pada bagian bodi, paling mencolok adalah bentuk lampu utamannya yang tidak lagi bulat, tapi mengusung konsep "diamond shape" atau lekukan yang seperti berlian. Ditambah lagi desain lampu sein di bodi depan yang juga dibuat lebih memanjang.

Mesinnya sudah 115 cc atau serupa dengan mesin yang diusung Mio J, lengkap dengan teknologi injeksi bahan bakar YMJET-FI nya. Dengan teknologi baru ini, Yamaha lewat press realese-nya menyebutkan jika Fino anyar lebih minim getaran dan mudah dinyalakan.

Fitur baru “answer-back” yang kemarin sempat jadi pertanyaan pada artikel sebelumnya (klik di sini) , ternyata adalah sistem alarm yang menjadikan anak kuncinya sebagai remote kontrol multifungsi. Fitur ini diklaim pertama untuk matik bermesin kecil di Asean.

Di Thailand, motor yang akan diproduksi 240 ribu unit ini dipasarkan dalam 9 pilihan warna. Asik kan!

Kapan nih masuk Indonesia? (motorplus-online.com)

Bocoran Terbaru Desain Motor Sport 250 cc Yamaha!

Bocoran Terbaru Desain Motor Sport 250 cc Yamaha!


Gosip desain motor sport fairing Yamaha 250 makin kencang. Kini beberapa bisikan masuk ke meja redaksi. Info dari beberapa sumber ini patut didengar para pecinta motor sport yang sedang menanti kehadiran kompetitor Ninja 250R dan CBR 250R ini.

- Motor sport Yamaha ini akan mengusung desain headlamp split. Lampu utamanya ada dua di kanan-kiri.

- Jok berundak, jadi salah satu ciri desainnya nanti. Kalau diperhatikan akan serupa dengan alas pantat Ninja 250R dan CBR 250R.

- Buntut runcing ala Yamaha R6. Terutama pada desain lampu belakangnya, wah bisa jadi agak mirip dengan buntutnya YZF-R15.

- Silencer knalpot pendek. Masih mengadopsi desain khas supersport Yamaha R6. Knalpotnya bukan menjulang panjang di samping, tapi silencernya akan ngumpet di area swing arm. Bakal pakai swing arm alumunim model pisang gak ya???

- Pada beberapa bagian cover bodi, khususnya yang tekstur plastiknya kasar, Yamaha akan menghiasi dengan motif ala karbon. Part yang juga bisa dilihat pada New V-Ixion Lightning.

- Suspensi depan tetap teleskopik konvensional dengan single disk brake dirasa cukup untuk menghentikan laju motor sport yang akan mengusung mesin 2 silinder ini.

- Sistem pengabutan bahan bakar motor sport ini dipastikan sudah mengusung fuel injection. Good bye karburator..!

Penasaran? Yuk sama-sama menunggu! (motorplus-online.com)

Yamaha Pilih Luncurkan Matik 125 Baru Ketimbang Nouvo SX?

Yamaha Pilih Luncurkan Matik 125 Baru Ketimbang Nouvo SX?


Terkait pendaftaran uji tipe matik baru Yamaha dengan kode 2SV, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing sudah mengakui bahwa kode tersebut adalah matik baru di kelas 125 cc. Kira-kira matik apa ya? Apakah benar Nouvo SX 125 atau model baru?

Beberapa selentingan informasi dari sumber terpercaya, rasanya berat bagi Yamaha untuk meluncurkan Nouvo SX 125 di Indonesia. Matik yang sudah lebih dulu meluncur di Thailand dengan mesin 124 cc ini harganya akan lebih mahal dari sang kompetitor Vario Techno 125 bila diproduksi di Indonesia.

Yamaha sepertinya akan lebih enjoy meluncurkan model benar-benar baru khusus Indonesia yang secara harga tidak terlalu jauh dari Rp 15 jutaan. Bukan tidak mungkin model yang dimaksud adalah Xeon GT, Xeon dengan sentuhan lebih laki dan memiliki garis-garis tajam yang disukai konsumen Indonesia.
Meski diproduksi di Indonesia harga Nouvo SX diperkirakan akan terlalu tinggi untuk masuk di kelas 125 cc
Dyonisius Beti, Executive Vice President Director PT YIMM di sela peluncurkan Yamaha Mio GT bulan Februari 2013 lalu sempat berjanji untuk meluncurkan banya model Yamaha berlabel GT.  "Kedepannya kita siapkan lebih banyak model GT series," ungkapnya saat itu.

Bila melihat rencana produksi pada nomor TPT 1651/IUBTT/TPT/7/2013 (34632) yang telah dikantongi Yamaha, jumlahnya mencapai 274.500 unit dalam satu tahun, atau sekitar 22 ribu tiap bulannya, angka ini sangat realistis untuk jumlah penjualan sepeda motor tipe sekelas Xeon RC dengan harga Rp 15-16 jutaan.

Dyonisius Beti, di sela buka puasa bersama jurnalis di salah satu Hotel di Jakarta juga menjelaskan kalau motor barunya ini sedang dalam proses pengetesan. "Kurang lebih seperti itu (matik 125 cc baru). Sedang dipersiapkan, mungkin saat ini sedang dalam tahap pengujian. Seperti biasa, produksi dulu 100 unit lalu dilakukan tes sampai 50 ribu kilometer," yakinnya.

Matik X-Ride Motor Baru

Yamaha Luncurkan Motor Baru 27 Maret 2013, Matik X-Ride?


Ups, undangan dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sampai ke meja redaksi. Isinya ajakan untuk bergabung dalam peluncuran model terbarunya di Yogyakarta pada tanggal 27-28 Maret 2013.

Motor baru apaan nih??? Narasumber di PT YIMM menyebutkan bahwa motor yang akan segera diluncurkan adalah matik baru X-Ride.

Sumber lain yang memiliki posisi jabatan lebih tinggi di PT YIMM malah hanya menjawab dengan kata "heheheee..," ungkap Eko Prabowo, GM Marketing Communication & Community Development ketika dihubungi lewat pesan singkat di telepon genggamnya.

Silahkan dinilai sendiri apa arti kata "heheheee..", yang jelas motor ini memang yang paling mungkin untuk diluncurkan pada waktu dekat. Beberapa persiapan bahkan telah dilakukan oleh pabrikan berlogo garputala ini.

Termasuk menyiapkan Yamaha X-Ride versi modifikasi untuk dijadikan inspirasi modifikasi calon konsumennya yang menyasar segmen anak muda yang aktif dan berjiwa trend setter.

Di Thailand, motor ini sebenarnya sudah diluncurkan lebih dahulu. Di sana diberi nama TTX 115  yang merupakan singkatan dari "technology, trendy dan x-citing. Tapi di tanah air menggunakan nama X-Ride.

Tampilannya terlihat ekstreem meski mengusung basis mesin dan rangka dari Mio J, tapi desainnya lebih dekat dengan genre supermoto. Desain tajam khas motor trail yang futuristik, tapi pelek casting wheel dan ban lebar jadi ciri lainnya.

Lewat motor ini, PT YIMM mengaku siap membuka segmen pasar baru dan telah siap dengan resikonya. "Iya kami akan mencoba membuka pasar baru," buka Dyonisius Beti, Executive Vice President Director PT YIMM ketika ditemui awal Februari 2013 lalu di sela peluncuran Mio GT.

"Untuk jadi trendsetter kami harus lebih dulu. Pasti ada resikonya, mencoba jadi trendsetter bisa sukses bisa juga tidak," ungkapnya penuh percaya diri.

Siap, ditunggu kehadirannya! (motorplus-online.com)

YamahaForce Terbaru

Arti Nama Force Pada YamahaForce Terbaru


Yamaha Force terbaru diklaim memiliki banyak kelebihan-kelebihan. Keunggulan ini bisa dilihat dari nama "Force" yang ternyata adalah ringkasan dari keunggulan yang ingin diberikan Yamaha pada konsumennya.

"F" artinya Fuel Injection, motor ini memang sudah mengusung teknologi ramah lingkungan fuel injection. Motor ini jadi bebek low entry pertama Yamaha yang mengusung teknologi ini. Sedang "O" adalah Oke untuk semua orang, desainnya yang menarik diyakini akan diterima pasar dengan baik.

"R" untuk ramping, desain bodi dan rangka yang benar-benar baru. Rangkanya tipe diamond frame, dimensinya lebih compact, ramping, ringan sehingga mudah dikendarai. "C" diartikan Cepat tarikannya, pastinya karena mesin 115 cc yang didukung dengan teknologi low friction dan forged piston.

Dan terakhir, "E" untuk Ekonomis, Yamaha mengklaim dengan injeksi bahan bakar, motor ini 21 persen lebih irit ketimbang versi karburatornya. Itulah keunggulan motor yang dijual Rp 13,3 juta on the road Jakarta ini.

"Segmen bebek tetap mendapatkan perhatian khusus. Tahun ini saat tepat menghadirkan bebek modern baru Force sebagai penyegaran segmen ini," yakin Eko Prabowo, General Manager Marketing Communication & Community Development PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).  (motorplus-online.com)


Jumat, 22 November 2013

Yamaha XTZ Tenere 250 2014, Makin Sporty Bermotif MotoGP

Yamaha XTZ Tenere 250 2014, Makin Sporty Bermotif MotoGP

Brazil – Yamaha Brazil mengupgrade tampilan motor touring adventure mereka, XTZ Tenere 250 dengan sentuhan sporty. Caranya cukup dengan mengandalkan warna dan motif striping MotoGP di tunggangan jangkung tersebut.

Paling kentara dari aplikasi warna kebanggaan tim Yamaha, yakni biru-hitam dan putih-merah di bagian tangki XTZ Tenere 250. Pada versi warna biru, dipadukan striping hitam bergaris putih. Sedangkan versi putihnya dipadukan striping merah dengan garis hitam.
XTZ Tenere 250 nggak cuma tersedia dengan dua warna ini lho. Buat yang ingin tampil lebih gahar tanpa embel-embel racing look, Yamaha menyediakan dua pilihan warna solid, oranye dan hitam. Kedua warna ini dihiasi grafis stiker yang lebih meriah dengan nuansa motocross.

Meski tampil lebih sporty, namun XTZ Tenere 250 masih mengusung mesin yang sama dengan pendahulunya. Yakni bertipe satu silinder SOHC 250 cc dengan keluaran tenaga 21 dk di 8000 rpm. Sebelumnya mesin ini telah dicangkok pada varian naked bike, Fazer 250.

Oiya, urusan harga, di pasar Negeri Samba tersebut XTZ Tenere 250 dilepas 13.490 Real Brazil, atau sekitar Rp 67 jutaan. (motor.otomotifnet.com)

EICMA: Ini Moge 2 Silinder Baru Yamaha MT-07

EICMA: Ini Moge 2 Silinder Baru Yamaha MT-07


Italia  - Di pameran EICMA, Milan 2013 Yamaha memperkenalkan MT-07. Motor sport dua silinder berkapasitas mesin nanggung, 689 cc! Secara dimensi dan spesifikasi cocok sekali untuk bertarung di kelas menengah melawan Kawasaki ER-6n.

Kapasitas mesinnya, sebenarnya dekat dengan MT-09 yang 850 cc tiga silinder, sedang ini dua silinder 689 cc. Tapi secara konsep, MT-07 memang dibuat lebih sederhana sehingga harganya bisa lebih terjangkau. Pada rangka misalnya, hanya menggunakan besi turbular buka alumunium die cast layaknya MT-09. Kaki-kakinya juga begitu, sokbraker depannya masih teleskopik konvensional bukan upside down.

Tapi urusan styling, oke punya! Bentuknya menarik dan futuristik, bagian buntutnya sedikit banyak mirip YZF-R6 meruncing dan sporty. Peleknya palang 10 dan sudah dilengkapi pengereman tipe ABS.

Sedang mesinnya tetap dibuat dengan mengedepankan performa yang baik. Mesin dua silindernya dibuat dengan filosifi "crossplane" 270-degree crank. Mesin ini diklaim dapat menyalurkan tenaga dengan halus tapi tetap powerfull. Power maksimalnya 73.8 hp, cukup besar untuk mesin kecil yang cuma dua silinder! (motor.otomotifnet.com) 


Engine type: liquid-cooled
Displacement: 689 cm³
Bore x stroke: 80.0 mm x 68.6 mm
Compression ratio: 11.5 : 1
Maximum power: 55.0 kW (74.8PS) @ 9,000 rpm
Maximum Torque: 68.0 Nm (6.9 kg-m) @ 6,500 rpm
Lubrication system: Wet sump
Carburettor: Fuel Injection
Clutch Type: Wet
Ignition system: TCI
Starter system: Electric
Transmission system: Constant Mesh
Final transmission: Chain
Frame: Diamond
Front suspension system: Telescopic forks
Front travel: 130 mm
Caster Angle: 24º
Trail: 90 mm
Rear suspension system: Swingarm
Rear Travel: 130 mm
Front brake: Hydraulic dual disc, Ø 282 mm
Rear brake: Hydraulic single disc, Ø 245 mm
Front tyre: 120/70 ZR 17M/C(58W) (Tubeless)
Rear tyre: 180/55 ZR 17M/C(73W) (Tubeless)
Overall length: 2,085 mm
Overall width: 745 mm
Overall height: 1,090 mm
Seat height: 805 mm
Wheel base: 1,400 mm
Minimum ground clearance: 140 mm
Wet weight (including full oil  and fuel tank): 179 kg / ABS 182 kg
Fuel tank capacity: 14 L
Oil tank capacity: 3.0 L

Yamaha Mio, Ubahan Spesial Buat Lorenzo

Yamaha Mio, Ubahan Spesial Buat Lorenzo

Tim K Sport asal Thailand, termasuk salah satu jagoan bikin skubek kencang di negeri Gajah Putih. Mesin Yamaha Mio hasil racikannya juga banyak diminati tim balap drag bike di tanah air. Rupanya, Mr. Montree sang owner bengkel juga hobi garap modifikasi bodi, lho. Tuh, pelototin aja Yamaha Mio miliknya yang sudah diubah jadi besutan sport.

Hasil garapan modifikasinya terbilang extreme, hanya engine Yamaha Mio yang diaplikasi. Sisanya, buah pemikiran  Mr. Montree. “Untuk membuat motor sport mini ini, saya harus desain dari awal seluruh bagian rangka. Termasuk bodinya juga,” urai mekanik yang hobi berkacamata ini.

Untuk rangka baru, Yamaha Mio ini seluruhnya mengandalkan bahan aluminium. Proses pemotongan rangka juga dilakukan dengan sistem CNC. Enggak sulit untuk Montree bikin rangka ini, pasalnya dia juga pemasok rangka custom yang kerap dipakai untuk balap drag bike.

“Saya sengaja pilih rangka aluminium. Selain materialnya ringan, pengerjaannya juga lebih mudah,” lanjut Montree. Desain rangka, mengikuti model frame motor sport yang dilengkapi deltabox.

Pada rangka bawah, langsung terhubung dudukan mesin Mio yang dilengkapi undur-undur. Selain rangka material aluminium, pengerjaan CNC ini juga dimanfaatkan buat bikin foostep.

Paling sip, desain suspensi belakangnya dibuat monosok layaknya besutan sport sejati. Untuk dudukannya, dia membentuk dudukan monosok bagian bawah dengan materail aluminium. Model breket monosok ini dibentuk seperti huruf U. Sedangkan pada bagian kanan CVT, dibuat arm tambahan seperti pada Yamaha Nouvo. “Selain sebagai dudukan shock, juga berfungsi buat breket kaliper belakang,” lanjutnya.

Untuk bagian bodi, dibentuk mengikuti replika Yamaha YZR-M1 diajang MotoGP. Namanya juga replika, stripingnya juga dibuat mirip dengan mengandalkan grafis Yamaha Factory Racing. “Saya memang sengaja menyiapkan motor ini untuk Jorge Lorenzo. Makanya dibubuhkan nomer 99,” ujar Montree.

Benar saja, saat kunjungan Jorge Lorenzo ke Thailand Desember lalu saat gelaran Race Of Champions (ROC) motor Mio bikinan Montre juga ikutan dipajang. Makanya, sebagai kenang-kenangan pada bagian tangki motor ini dibubuhi tanda-tangan Lorenzo.

“Sebelum kasih tanda tangan, dia sempat coba duduk di atas motor ini,” bangga Montree sambil memperlihatkan di smart phone miliknya, foto Jorge Lorenzo saat ditanda tangani motor miliknya. (motor.otomotifnet.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC 100/60-12
Ban belakang : IRC 130/70-12
Knalpot  : Custom
Sok belakang  : Bazoka gas
Kaliper : RGGS
 

Yamaha RX-K dan RX-King, Duet Maut Sang Raja

Yamaha RX-K dan RX-King, Duet Maut Sang Raja

Ada kesamaan antara Waskito Ngubaini alias Merit yang tuner motor balap dengan Dody Sukma. Keduanya, punya selera yang sama dalam modifikasi sang raja meski berbeda generasi. Yakni Yamaha RX-K 1981 dan RX-King 1998.

Mulai dari rona grafis airbrush dari Sikkens yang teraplikasi pada tangki, mesin, termasuk sepatbor depan dan belakang. Bahkan rona airbrush itu senada pula desain grafis stiker yang terpasang pada unit Daihatsu Gran Max Blind van yang mengusung kedua motor itu. Seolah serupa alias kembar. Seolah duet maut yang akan menguasai jalanan. Wuih!

Ketika ditanya soal konsep modif RX-K-nya, Merit yang tubuhnya irit itu tak banyak komentar. Soalnya motor itu hanya biasa digunakan dari rumah ke bengkelnya di Gentan, Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah. Singkatnya sih, motor harian saja. Jadi, tak digunakan balapan. Pun dengan Dody Sukma, rekannya. “Mungkin bisa juga digunakan buat berlaga di kontes modifikasi,” kekeh Dody, yang warga Norowangsan, Solo.

Walau begitu, jangan anggap hanya segi tampilan saja yang oke dari kedua motor itu. Soalnya, beberapa komponen spare part engine yang biasa digunakan untuk motor balap, teraplikasi sempurna. Maka bisa juga disebut keduanya kental dengan konsep street racing. Uniknya, beberapa komponen yang ditanam juga memiliki kesamaan. Namun ada pula perbedaan antara keduanya. Artinya walau sepintas mirip, tapi enggak mirip juga. Tuh kan bingung!
Enggak percaya? Tuh, lihat karburatornya. Gambot bro. Keduanya ditanam Keihin 34 mm, dengan sistem open filter. Maka ketika gas spontan Daytona dibetot, suara ngooookkkk....kencang, bakal hadir. Motor pun ngacir seperti kesetanan membakar jalanan. Hehehehehe...

Pun dengan knalpot, keduanya pede mengaplikasi model 3V3. Hanya beda merek saja. Satu lagi yang katanya sama, yakni sistem pengapian yang gunakan. Yaitu, magnet racing Yamaha YZ125. Begitu juga dengan sokbreker belakang. Kayaknya sama-sama dari YSS.

Yang beda, terlihat di areal setang. RX-K Merit, tampak mengaplikasi setang jepit. Serta dibumbui stabilizer yang dipasang di kiri bawah tangki. Ketika dicoba, handling makin mantap. Oh ya, segi pengereman juga beda bro. Utamanya di buritan. Merit memasang perangkat cakram komplit yang dicomot dari limbah Yamaha Touch. Tampak simpel karena lingkar cakram enggak terlalu besar.

Satu lagi, head silinder yang terpasang berbeda. Dody setia memasang head Yamaha RX-Z. Sedang Merit menanam kop Yamaha YZ yang modelnya ngetop kayak nanas dibelah. Nah, sekarang kencang mana?

Dijajal dong bro! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Yamaha RX-K Merit
Ban depan : FDR 80/90-18
Ban belakang : Battlax 80/90-17
Yamaha RX-King Dody
Ban depan : IRC 2,75 x 18

Yamaha Scorpio Z, Ganteng Tanpa Potong Rangka!

Buat yang ingin pacuannya tampil fashionable tetapi tetap nyaman buat riding harian, mungkin bisa lirik Yamaha Scopio Z ini. Tanpa potong sasis, tampilan sudah berganti layaknya Ducati Monster. Wuihhh....

“Part yang dipakai untuk kaki-kaki, diambil dari limbah moge. Tetapi, karena motor ini saya pakai buat turing dan kerja sehari-hari, untuk pemasangannya tidak ingin adanya pemotongan sasis,” ujar Ridwan Kurniawan, pemilik Scorpio Z yang tinggal di Jl. Margahayu Raya, Metro, Bandung, Jawa Barat ini.

Maka itu, meski pakai limbah moge, tetapi part moge yang kudu mengikuti ukuran sasis Scorpio. Misalnya, seperti upside down depan milik Suzuki GSX 750 lansiran 2012.
Menggandeng Topan dari workshop El Coast Custom (ECC), pemasangan sok depan ini mengharuskan penggantian as komstir. “As komstir GSX diganti pakai punya Scorpio. Jadi, lebih safety buat turing juga,” beber Ridwan mewakili ECC yang workshopnya di Jl. Sukamenak, Permata, Kopo, Bandung, Jawa Barat.

Hal yang sama juga berlaku buat kaki belakang. Mengaplikasi lengan ayun tunggal milik Honda RVF 400, tetapi pelek pakai Honda NSR 250. “Pemasangan pro arm ini, lengan ayun yang mengikuti dudukan dan rangka Scorpio juga. Terutama link-nya,” kata Ridwan yang kerja di Samsung, Bandung ini.

Soal penampilan bodi nih! Buat headlamp, Ridwan memilih part penerang utama dari Kawasaki ER-6N. Itu karena bentuknya yang terkesan galak. Tetapi, meski mengusung genre street fighter, pria 29 tahun ini tetap mengusung setang model jepit. Ya, bukan setang konvensional ke raiser.

“Biar tambah sporty aja sih,” tutupnya.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax BT016 120/60-17
Ban belakang : Battlax BT016 160/70-17
Knalpot  : Yamaha R6 2009
Kaliper rem : Suzuki Hayabusa
El Coast Custom: 0856-2424-4798

Yamaha V-Ixion, Bore Up 200 cc Buat Turing

Yamaha V-Ixion, Bore Up 200 cc Buat Turing


Tetap aman buat turing panjang
Sekarang eranya bore up. Untuk meningkatkan tenaga motor, cara paling instan dan signifikan sudah pasti bore up. Namun masih banyak yang merasa terkendala karena mesin sudah menganut sistem bahan bakar injeksi. 

Berikut contoh karya bengkel jalanan yang sudah mampu bore up motor injeksi. Dialah Affandi, dari bengkel Afmos yang melakukannya di Yamaha V-ixion.

Langkah modifikasi yang termasuk  masih langka. Sebab selama ini masih jarang V-ixion dibore up sampai sebesar itu. "Kalaupun ada malah mencopot injeksinya, jadi ya tentu gak seru lagi," kekeh Afandi.

Proses peningkatan kapasitas mesin dimulai dengan menggunakan piston berdiameter lebih besar daripada standar. "Pakai piston 65,5 mm, tidak ada mereknya," katanya sambil berpromosi. Piston standar V-ixion kan hanya 57 mm.

Pada bagian blok hanya dilakukan penggantian boring. Itu dilakukan Fandi dengan membawanya ke bengkel bubut. Menurut dia, piston diameter sebesar itu, ukuran paling maksimal dan aman sampai saat ini.

“Masih bisa menggunakan radiator. Karena tidak mengganggu jalur airnya. Jika lebih besar lagi, harus membuat jalur baru, kalau sekarang masih mempertahankan jalur lama," kata pemilik bengkel di Jl. Ciledug Raya No. 58B, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.

Tentu saja usai up grade seperti ini masih perlu dilakukan penyetingan beberapa bagian lainnya. Misalnya saja noken as. Kem sekarang menggunakan yang berdurasi 300 derajat. "Kondisi sekarang memang membutuhkan kem tinggi," lanjut pria yang masih melajang ini.

Begitu juga klep, sekarang sudah tergolong besar.  "Klepnya jadi 21/19 mm, sedangkan aslinya V-ixion hanya 19/17 mm," lanjut pria yang tergabung dalam Yamaha V-ixion Club Indonesia  (YVCI) ini.

Klep yang digunakan ini aslinya punya Kawasaki Ninja 250R yang berukuran 22/19 mm. Untuk klep in sedikit dibubut supaya jadi 21 saja.

Karena motor ini akan digunakan turing dan pemakaian harian, Afandi tidak berani menggunakan kompresi tinggi. "Palingan hanya 12 : 1 saja, jika lebih dari itu bisa-bisa mesin jebol," tambahnya.

Piston besar dengan klep lebar(kiri atas). Injektor harus lebih besar daripada standar(kiri bawah). Kem custom(kanan).
Ketangguhan ubahan ini sudah dibuktikan sendiri saat turing ke Wonogiri dalam rangka jambore YVCI di awal Desember kemarin. Total perjalanan turingnya ini kali mencapai 1.500 km. Karena jalur yang dilewati banyak memutarnya.

Penggantian lainnya adalah pada injektor bensinnya. Kapasitas mesin yang sudah besar juga membutuhklan suplay bensin yang lebih banyak. "Injektor sekarang pakai yang 140 cc, standarnya hanya 135 cc saja," lanjut pria berkulit bersih ini.

Juga dipasangkan fuel management interface untuk mengatur suplai bensin.  "Sekarang konsumsi bensin jadi 1 liter untuk 35 km, tidak boros bukan?" tutupnya bangga.  

Kini penggunaan namanya jadi FZ 200i. Dipandang Afandi yang bukan pelukis itu, katanya sangat cocok. Sebab di Malaysia kan V-ixion itu disebutnya FZ 150. “Nah, karena ini bore up sampai 200 cc dan masih mempertahankan injeksi, maka ditulisnya FZ 200i," kekeh Afandi yang kerap bore up V-ixion ini. (motorplus-online.com)

Bore Up Yamaha Scorpio, Alternatif Pilihan Piston

Bore Up Yamaha Scorpio, Alternatif Pilihan Piston


Paket piston Yamaha YZ250F sekitar Rp 1,8 jutaan
Meski kapasitas silinder Yamaha Scorpio sudah 225cc, namun masih banyak yang kurang puas dengan performa yang ada. Pengin dongkrak power agar lebih bertenaga.

Paling gampang memang bore up. Tapi, terlalu jauh melangkah. Tahap awal, bisa ditempuh dengan cara menaikkan rasio kompresi. Supaya tidak merusak komponen standar, bisa aplikasi piston variasi yang disodorkan FIM (Federal Izumi Manufacturing).

Kepala piston lebih jenong. “Sehingga rasio kompresi bisa naik. Mencapai 11 : 1,” jelas Junus Budi dari Product Development FIM. Dalam aplikasinya tidak repot main korter. Cukup pindahkan ring piston standar. Jadi, biayanya cuma beli piston.

Namun karena sudah punya rasio kompresi besar, harus diimbangi pemakaian bahan bakar berkualitas. Wajib pakai bensin beroktan tinggi. Minimal Pertamax atau Pertamax Plus.

Kalau volume silinder mau lebih naik, bisa aplikasi oversize 100 atau diameter piston 71mm buatan FIM. Kapasitas silinder bisa mencapai 230cc. “Bisa tebus di speedshop terdekat,” ujar Verry Jarwo, mekanik Corner Motor di Jl. Bangka 2F, No. 13, Mampang, Jakarta Selatan.

Beda lagi kalau mau naik jadi 300cc. Kapasitas harus didongkrak sekitar 75cc lagi. Seperti yang pernah dilakukan Ari Supriyanto, mekanik Pro Technics. “Tidak sampai menggeser empat baut silinder. Namun tetap harus ganti boring,” jelas pebengkel di Jl. Kasatriyan No. 22, Mabad, Rempoa, Ciputat, Tangerang itu.

Menurut Ari, kenaikan kapasitas jadi 275cc. Namun boring pasang dari kepunyaan mesin kapal. Baru kemudian dipadu dengan piston Yamaha YZ250F yang berdiameter 77,5mm.

“Boring atau liner mesin kapal selain material lebih kuat, juga tahan temperatur tinggi. Tahu sendiri sekarang kan media geseknya makin besar. Sudah begitu motor juga harus tahan lama jika dipakai. Jadi, enggak gampang aus, tergores apalagi menciut akibat overheat,” lanjutnya.

Enaknya lagi, kepala piston YZ250F rata, membuat rasio kompresi rendah. Hanya saja saat akan dipasang ke setang piston standar, sisi kanan-kiri pantat piston harus dilebarkan lagi. Sekitar 2mm karena setang piston Scorpio lebih lebar.

Tidak ada penyesuain di silinder jika tidak ada perubahan stroke(kiri). Bisa jugapakai piston LHK diameter 71 s/d 74 mm(kanan).
Lalu piston seharga Rp 1,8 juta satu set berikut ring ini dapat dengan mudah masuk ke silinder blok tanpa gangguan di kruk as atau kepala silinder. Pun begitu Ari mengaku kalau ubahannya tetap dilakukan perbaikan di bebarapa bagian.

Seperti kepala silinder yang diameter kubahnya kudu disesuaikan diameter piston. Lalu atur ulang kompresi lewat penambahan ketebalan paking atas dan memapas daging kubah agar mudah didapat perbandingannya.

“Bagian kepala piston asli YZF250 yang ada 4 lubang klep dicustom untuk menghindari klep mentok saat naik-turun atau overlap. Tentu dibikin coakan baru itu mengikuti pola klep di kepala silinder Scorpio yang hanya 2 batang,” imbuh Ari yang mematok harga bore up untuk Scorpio minimal abis Rp 2,5 juta.

Sedang pada bagian silinder blok, hanya mengikuti bentuk semula. Karena tidak ada perubahan pada langkah atau stroke. Namun karena sudah bore up, tetap harus diimbangi penggantian knalpot dengan tipe racing. Supaya power bisa disalurkan sempurna.  (motorplus-online.com)

iston Bore Up TKRJ, Untuk Yamaha RX-King Bisa 171 cc

Piston Bore Up TKRJ, Untuk Yamaha RX-King Bisa 171 cc


Meski Yamaha RX-King sudah stop produksi, namun masih banyak dipakai untuk balap liar. Dipastikan butuh seher bore up edan-edanan untuk mengalahkan lawan.

Itu yang membuat pabrikan seher TKRJ kasih terobosan. Meluncurkan untuk bore up RX-King. “Tersedia dari diameter 64, 65 dan 66 mm,” jelas Zaenudin alias Bang Jay dari Eka Jaya Motor yang kebagian ngetes.

Untuk seher 64 mm, jika dipadukan dengan stroke standar RX-King yang 50 mm, kapasitas silinder 160,8 cc. Seher 65 mm, volume silinder jadi 165,8 cc. Lebih sangar lagi kalau menggunakan seher 66 mm, bisa mencapai 171 cc. Wow...

Bang Jay pernah mencobanya di RX-King untuk balap liar. Ketika itu melawan RX-Z yang sudah menggunakan seher RX-King oversize 100. Sanggup diasapi RX-King garapan Bang Jay yang sudah aplikasi seher TKRJ 66 mm.

Menurut Bang Jay, untuk boring bisa ganti. Kebetulan bengkel Bang Jay juga menerima ganti boring. “Karena dilengkapi dengan mesin bubut dan alat korter yang baru,” jelas Bang Jay yang banyak kirim motor korekannya ke luar Jawa.

Untuk karter tidak berlu dibubut. “Karena lubang karter sudah besar, sehingga masih aman,” argumen Bang Jay yang dulu tenar sebagai jagoan korek mesin 2-tak di road race.

Yamaha Mio, Juara Matik Tune Up 200 cc Tanpa Naik Stroke!

Yamaha Mio, Juara Matik Tune Up 200 cc Tanpa Naik Stroke!


Di ajang drag bike kelas Matic Tune up 200 cc, itu adalah kelasnya para ‘Monster’. Karena kelas ini dihuni oleh petarung andal seperti Eko Chodox, Hendra Kecil dan pembalap top lainnya.

Tapi, siapa sangka kalau Stevanus Nawier berhasil menapaki podium puncak di event Perwira Drag Bike di Purbalingga, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Apalagi, Yamaha Mio pacuannya hanya menggunakan paking lembaran untuk mendapatkan kompresi yang padat.

Artinya, kuda besi racikan Pele dari Pells Racing (PR), Solo, Jawa Tengah ini tanpa naik stroke. Olahan power didapat dari diameter piston yang padat mengumpan energi kalor saat diletik busi.

“Setang piston dan daleman kruk as masih standar semua, hanya naik cc dan mencari tenaga dari olahan piston Honda Tiger oversize 275. Jadi, diameternya sekitar 66 mm. Ketemu total kapasitas mesin 198 cc, dibulatkan jadi 200 cc,” cuap Pele yang klimis ini.

Gebukan piston NPP diameter 66 mm diaplikasi untuk memukul ruang bakar. “Kompresi cukup rendah sebenarnya, hanya bermain diangka 12,8 : 1. Itu karena saya cari aman agar piston enggak sampai pecah. Bahan bakar pun saya pakai oktan tinggi dari bensol. Agar power maksimal,” kata pria enerjik ini.

Olahan kompresi ini dikail dari ruang bakar model gentong. Ada beberapa model kubah sesuai racikan tunner, seperti model bathub dan lain-lain.

Namun Pele pede dengan ubahan kubah model gentong ini. Sebab dengan diameter piston besar, ruang kubah otomatis lebih lebar. Mampu menampung ukuran diameter klep yang lebih besar.

Makanya klep EE ukuran 34 mm untuk in dan ex 28 mm mampu dipasang tanpa takut nyundul piston. Sebab kubahnya memang lebar model gentong. Tak heran tenaga puncak dari ledakan piston begitu besar. Sebab model gentong mampu menampung bahan bakar yang banyak dan diledakan sempurna.

Sedangkan ubahan noken as masih seperti biasa. Klep in membuka pada 38 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup pada 67 derajat TMB (Titik Mati Bawah).

Untuk ex-nya durasi serupa klep in diaplikasi. Hanya dibalik saja. Yaitu, 67 derajat membuka sebelum TMB dab dan menutup pada 38 derajat setelah TMA. Racikan ini terbukti optimal apalagi lift kem juga tinggi. Sekitar 11 mm.

Yang unik, perangkat akselerasi alias racikan daleman CVT justru masih memakai komponen standar. Seperti pully, belt. Tetapi untuk roller, memakai ukuran berat 7 gram.

“Saya memang memaksimalkan komponen standar, seperti halnya kruk as asli. Untuk komponen CVT saya belum perlu melakukan upgrade karena material aslinya masih mumpuni digebuk kapasitas 200 cc,” Papar Arif Kurniawan, bos Pells Jambu Alas tempat Stevanus nawier bernaung.

Biar suhu di mesin tidak terlalu tinggi, butuh pendingan sempurna. Hal ini disiasati dengan aplikasi spuyer gajah. Kan bahan bakar, selain sebagai pembakaran, juga berfungsi sebagai pendingin.

Makanya, spuyer mengaplikasi pilot-jet 45 dan main-jet 128. Kombinasi ini pas dengan karbu NSR SP yang direamer jadi 31.5mm. (motorplus-online.com)

Modifikasi Yamaha Jupiter MX 135 LC

Modifikasi Yamaha Jupiter MX 135 LC
yamaha jupiter mx modifikasi, yamaha jupiter mx trail
Modifikasi yang akan kita ulas kali ini berasal dari Solo, dengan Yamaha Jupiter MX 135 LC keluaran tahun 2007. Yamaha Jupiter MX 135 LC ini dimodifikasi menjadi motor trail mirip motor Gas Gas.
Seperti yang dikutip dari MotorPlus berikut ini,
Trail ini diberi nama Gesges MX oleh ownernya, Ronny Hotapea. Pasalnya Gesges MX gawean Solo, Jawa Tengah ini pede bila bersaing tampilan dengan Gas Gas TXT Pro 250, yang belakangan ini banyak beredar di Solo.
Monggo deh amati detilnya! Apik tenan, rapi jali. Makanya boleh kali ya, disebut versi kw alias atawa paket hemat. Soalnya, yang dipakai buat basis pacuan berasal dari Yamaha Jupiter MX 135LC.
yamaha jupiter mx modifikasi, yamaha jupiter mx trail
Intinya bukan sembarang KW. Soalnya selain detail pas, dari segi performa juga sip. Contoh, kaki-kaki. Ronny begitu sapaannya, dari motor trial.
“Sokbreker depan pakai Serco. Kalau swing arm beserta monosok dicomot dari Gas Gas. Pelek dan ban, pakai spek trial tuh. Biar sip melibas gunung batu segede rumah. Kan traksinya dapat terus,” bangga Ronny begitu sapaannya. Wowww..!!
Ronny yang tergabung pada komunitas ATC (Adventure Trail Community) Solo, memang enggak sembarangan ngebangun semplakan bebek yang ngetop dengan ikonnya Komeng.
yamaha jupiter mx modifikasi, yamaha jupiter mx trail
Pria yang berkulit putih dan doyan blusukan dengan motor trail itu, sampai libatkan beberapa bengkel modifikasi, untuk wujudkan trial impiannya. Tujuannya, soal tampilan juga performa.
“Saya pakai 3 bengkel sekaligus. Soalnya masing-masing bengkel itu piawai pada bidangnya,” alasan warga Palur, Solo yang sebenarnya bisa menebus versi asli Gas Gas.
tangki yamaha jupiter mx trail, knalpot yamaha jupiter mx trail, yamaha jupiter mx modifikasi, yamaha jupiter mx trail
Singkatnya sih, ada beberapa bengkel yang dirujuk. Diantaranya Budi Kieng dari Loeck Racing Karanganyar, kebagian susun frame dan masukan mesin ke rangka kustom dari pipa baja seamless itu.
“Sudut rake komstir, bentuk serta ukuran sasis, menyadur dari Gas Gas TXT Pro 250. Pengelasannya rapi dan kuat. Buktinya motor sudah dihajar di trek bebatuan. Enggak ada tuh sasisnya yang melintir,” kekeh Ronny.
Selain Budi, ada pula nama Hendro Modified yang bercokol di belakang kampus UNS. Dia ini kebagian job bikin tangki yang kapasitasnya hanya 2,2 liter. sekaligus, bikin filter karburator yang berfungsi sebagai filter dan rumah aki. Uniknya komponen itu dibuat dari aluminium sehingga meringankan bobot motor.
Finishing dan perawatan, diserahkan ke Dewo dari bengkel Suta Racing, Jagalan. “Soal lengkungan pipa knalpot, itu garapan saya bro. Silencer ambil dari Yamaha YZ 125. Namun dalamnya sudah dibobok, supaya tenaganya keluar,” bangga Ronny.
DATA MODIFIKASI:
Ban depan: Dunlop Trial 2,75x18
Ban belakang : Dunlop Trial 4,00x18
Sok depan: Sherco
Rem depan: Honda GL Pro

Modifikasi Yamaha Vixion

Modifikasi Yamaha Vixion

Modifikasi Motor Yamaha Vixion (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)
Motor Yamaha Vixion bagi sebagian orang kadang dinilai terlalu jangkung sehingga sulit untuk ditunggangi. Orang yang bertubuh mungil atau kecil mungkin akan sulit untuk menunggangi motor tersebut lantaran kakinya tidak terjangkau tanah saat berada di atas motor.
Salah satu warga Desa Paulan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Muslim, 27, mengubah motor Yamaha Vixion miliknya agar nyaman ditunggangi. Pasalnya motor tersebut terlalu tinggi untuknya. Karena itu, dia mengubah beberapa bagian motor agar pas dengan tubuhnya yang tidak terlalu besar. Dia memodifikasi motornya menjadi low rider style.
 Modifikasi Motor Yamaha Vixion (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Modifikasi Motor Yamaha Vixion (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)
Guna mewujudkan style sesuai dengan yang diinginkannya, dia antara lain mengganti pelek depan dan belakang dengan pelek jeruji warna keemasan. Pelek sebelumnya yakni berupa pelek racing.
“Kesannya kalau diganti dengan pelek jeruji seperti motor dragrace. Saya juga mengikuti tren yang sedang berkembang untuk motor Vixion,” ujar Muslim saat ditemui Solopos.com di tempat kerjanya di Audio Mobil, Colomadu, Jumat (25/10).
Setelah mengganti pelek, Muslim merasakan tarikan Vixie nya makin kencang. Hal itu terjadi lantaran bobot pelek menjadi lebih ringan dibandingkan dengan pelek racing. Kendati larinya lebih kencang, dia justru lebih berhati-hati ketika di jalan, sebab dengan pelek yang lebih ringan dan ban lebih ceper, lebih memudahkannya untuk terjatuh ketika mengemudikannya dengan kecepatan maksimal.
 Modifikasi Motor Yamaha Vixion (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Modifikasi Motor Yamaha Vixion (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)
Penggantian organ lain yakni pada stang. Muslim sengaja tidak menggunakan stang standar karena baginya, stang tersebut terlalu tinggi. Sedangkan stang yang saat ini dipasang sudah cocok dengan badannnya. “Memang kesannya agak menunduk ketika mengemudi, tapi saya nyaman megendarai seperti itu,” paparnya.
Handspad yang dipasang sejajar dengan tinggi tangki dimaksudkan agar motor tunggangannya itu lebih terkesan low. Sementara pada piringan rem, dia mencomot dari piringan Yamaha Mio yang terlihat lebih kecil, menyesuaikan dengan pelek dan bannya.
Muslim juga membuang dua radiator yang terpasang di bawah tangki serta filter yang terletak di bawah jok depan. Hal itu dilakukan agar motornya terlihat minimalis namun tetap kencang dikendarai di jalan.

4 Moge Yamaha Resmi Dijual!


http://oto.assets.kompas.com/uploads/photo/2013/11/22/6ae11f2241440aa5712607121c9bffb7_p.jpgJakarta, KompasOtomotif - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memperkuat jajaran sepeda motor sport di segmen premium CBU dengan meluncurkan empat moge sekaligus, YZF-R1, YZF-R6, V-Max, dan T-Max. Proses seremoni dilakukan di Yamaha Flagship Store, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (22/10/2013).

Keempatnya mewakili karakteristik big bike di segmen masing-masing. R1 adalah top kategori model di sirkuit, sementara R6 diklasifikasikan sebagai top kategori di lintasan high way. Sedangkan T-Max mewakili matik big bike dengan penjualan #1 di kelasnya untuk kawasan Eropa. Terakhir, V-Max, cruiser yang sampai saat ini diklaim tak punya kompetitor. Semua model mengikuti spesifikasi yang dipasarkan di Eropa, karena tidak ada batasan performa.

"Empat model ini akan menegaskan posisi kami sebagai salah satu pemain sepeda motor sport besar di Indonesia. Semua model yang kami datangkan punya kelebihan di segmennya masing-masing, dengan DNA kecepatan, langsung didatangkan dari Jepang," kata Dyonisius Beti, Wakil Presiden Direktur Eksekutif YIMM.

Masih "Murah"
R1 dan R6 sudah banyak beredar di jalanan Indonesia melalui importir umum. Dalam hal ini, YIMM punya keyakinan dua sportbike itu tetap diminati karena punya kelebihan jaminan layanan purna jual, termasuk jaminan servis, suku cadang, hingga fasilitas lain seperti pelatihan menggunakan moge hingga keanggotaan.

Harga dibedakan menjadi dua, tanpa atau dengan paket keselamatan berkendara (helm Shoei atau Arai, jaket Dainese atau Taichi, sarung tangan Taichi, dan sepatu khusus. Untuk R1 dihargai Rp 350 juta (package), Rp 335 juta (non package). Sedangkan R6 Rp 235 juta (package) dan Rp 225 juta (non package). T-Max dibanderol Rp 185 juta, sementara V-Max Rp 500 juta. Semua harga on the road Jakarta.

"Harga dijamin murah, karena kami mengimpornya sebelum rupiah melemah. Jika nanti ada perubahan ketika mengimpor lagi, tentu kami akan menyesuaikan," tegas Dyon.

Mulai hari ini juga, empat model CBU yamaha itu sudah bisa dibeli di Flagship Store Yamaha Jakarta. Jika tak sempat menengoknya, YIMM mengemas acara khusus 30 November-24 Desember di area luar Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Menyusul, mulai 2014, Flagship Shop Yamaha Bali menjualnya. Sementara daerah lain juga bisa "meminang", meski harus pesan dulu di diler utama.
Editor : Wahyu Fitriono

Yamaha R6 Indonesia Siap Diluncurkan

Jakarta, AutonetMagz – Rupanya Yamaha tidak mau ketinggalan untuk mendominasi pasar motorsport atau yang dikenal dengan nama “Moge” di Indonesia. Hari Jum’at minggu depan, Yamaha akan meluncurkan motor-motor moge mereka di Indonesia dengan mengusung tema ‘Yamaha CBU – Mark of Origin’. Tujuan Yamaha Indonesia meluncurkan motor ini tidak lain untuk menyaingin Ducati dan Kawasaki yang telah lebih dahulu mengeluarkan line-up motor sport ber cc besar. Ada 4 motor yang akan mereka luncurkan. Nah, salah satu motor yang akan mereka boyong pada hari Jumat besok adalah Motorsport Yamaha YZF-R6 yang memiliki mesin 600 cc.
Yamaha R6 memiliki desain bodi yang cukup besar karena menggondol mesin 4 silinder. Bodi depannya dibuat aerodinamis dengan dua buah lampu depan yang berdesain dinamis. Fairing depan motor ini dibuat minimalis tanpa lekukan ekstrim untuk memberikan kesan streamline. Nah pada model buntutnya, kita akan menemukan model “nangkring” khas motorsport Yamaha terbaru yang lebih sporty.
Yamaha membekali motor ini dengan dua buah piringan cakram pada ban depan, masing-masing rem cakram dibekali dengan sebuah kaliper dua piston yang cukup besar. Sedangkan pada roda belakang, motor ini hanya memiliki satu buah piringan cakram. Sasis motor ini menggunakan model sasis Deltabox dengan bahan alumunium yang sangat rigid untuk menjamin ketajaman ketika berbelok.
Yamaha R6 2014
Motor ini memiliki suspensi depan model upside-down yang dapat di stel sesuai dengan keinginan pengemudi, dan suspensi monoshock belakang pun juga dapat di stel secara manual dengan jarak travel 120 mm. Ban depan motor ini cukup besar dengan ukuran 120/70 velg R17 dan ban belakang berukuran 180/55 R17.
Soal mesin, Yamaha tidak pelit dalam memberikan spesifikasi mesin Yamaha YZR-R6 ini. Jika saat ini produsen motorsport mencoba mengurangi jumlah silinder untuk menghemat ongkos produksi, Yamaha justru memberikan mesin 4 silinder seperti mesin mobil di Yamaha R6 ini. Dengan mesin liquid cooled, DOHC 4 silinder inclined parallel ini mampu mengeluarkan tenaga lebih besar dari Honda Jazz yang memiliki tenaga 120 Ps. Yamaha R6 ini memiliki tenaga hingga 123.7 Ps pada 14.500 Rpm.
Tenaga mesin tersebut diperoleh lewat teknologi Moto GP yang diaplikasikan di motor ini. Yamaha R6 menggunakan ECU dari motor Moto GP Yamaha yang dinamakan YCC-T. Tidak hanya itu, teknologi balap Yamaha juga menular ke bagian transmisi lewat race developed slipper clutch 6 percepatan. Dengan transmisi ini perpindahan gigi Yamaha R6 lebih halus tanpa jeda dan tentunya tanpa slip kopling.
Yamaha R6 Indonesia nantinya akan memiliki spesifikasi yang sama dengan motor yang dijual Yamaha di belahan dunia lain, dalam artian sepertinya tidak ada ubahan spesifikasi untuk menyesuaikan kondisi medan tanah air. Apalagi motor ini merupakan motor CBU yang langsung diimpor dari luar negeri. Makin mantap aja nih!
Motor Baru, Yamaha R6 Indonesia: Yamaha R6 Indonesia Siap DiluncurkanMotor Baru, 2014 Yamaha R6 Indonesia: Yamaha R6 Indonesia Siap DiluncurkanMotor Baru, Yamaha R6 2014 Indonesia: Yamaha R6 Indonesia Siap DiluncurkanMotor Baru, Yamaha R6 2014: Yamaha R6 Indonesia Siap Diluncurkan
Tags : Yamaha R6 Indonesia, 2014 Yamaha R6, Yamaha R6 2014, Yamaha R6 versi Indonesia,