Jumat, 22 November 2013

Yamaha V-Ixion, Bore Up 200 cc Buat Turing

Yamaha V-Ixion, Bore Up 200 cc Buat Turing


Tetap aman buat turing panjang
Sekarang eranya bore up. Untuk meningkatkan tenaga motor, cara paling instan dan signifikan sudah pasti bore up. Namun masih banyak yang merasa terkendala karena mesin sudah menganut sistem bahan bakar injeksi. 

Berikut contoh karya bengkel jalanan yang sudah mampu bore up motor injeksi. Dialah Affandi, dari bengkel Afmos yang melakukannya di Yamaha V-ixion.

Langkah modifikasi yang termasuk  masih langka. Sebab selama ini masih jarang V-ixion dibore up sampai sebesar itu. "Kalaupun ada malah mencopot injeksinya, jadi ya tentu gak seru lagi," kekeh Afandi.

Proses peningkatan kapasitas mesin dimulai dengan menggunakan piston berdiameter lebih besar daripada standar. "Pakai piston 65,5 mm, tidak ada mereknya," katanya sambil berpromosi. Piston standar V-ixion kan hanya 57 mm.

Pada bagian blok hanya dilakukan penggantian boring. Itu dilakukan Fandi dengan membawanya ke bengkel bubut. Menurut dia, piston diameter sebesar itu, ukuran paling maksimal dan aman sampai saat ini.

“Masih bisa menggunakan radiator. Karena tidak mengganggu jalur airnya. Jika lebih besar lagi, harus membuat jalur baru, kalau sekarang masih mempertahankan jalur lama," kata pemilik bengkel di Jl. Ciledug Raya No. 58B, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.

Tentu saja usai up grade seperti ini masih perlu dilakukan penyetingan beberapa bagian lainnya. Misalnya saja noken as. Kem sekarang menggunakan yang berdurasi 300 derajat. "Kondisi sekarang memang membutuhkan kem tinggi," lanjut pria yang masih melajang ini.

Begitu juga klep, sekarang sudah tergolong besar.  "Klepnya jadi 21/19 mm, sedangkan aslinya V-ixion hanya 19/17 mm," lanjut pria yang tergabung dalam Yamaha V-ixion Club Indonesia  (YVCI) ini.

Klep yang digunakan ini aslinya punya Kawasaki Ninja 250R yang berukuran 22/19 mm. Untuk klep in sedikit dibubut supaya jadi 21 saja.

Karena motor ini akan digunakan turing dan pemakaian harian, Afandi tidak berani menggunakan kompresi tinggi. "Palingan hanya 12 : 1 saja, jika lebih dari itu bisa-bisa mesin jebol," tambahnya.

Piston besar dengan klep lebar(kiri atas). Injektor harus lebih besar daripada standar(kiri bawah). Kem custom(kanan).
Ketangguhan ubahan ini sudah dibuktikan sendiri saat turing ke Wonogiri dalam rangka jambore YVCI di awal Desember kemarin. Total perjalanan turingnya ini kali mencapai 1.500 km. Karena jalur yang dilewati banyak memutarnya.

Penggantian lainnya adalah pada injektor bensinnya. Kapasitas mesin yang sudah besar juga membutuhklan suplay bensin yang lebih banyak. "Injektor sekarang pakai yang 140 cc, standarnya hanya 135 cc saja," lanjut pria berkulit bersih ini.

Juga dipasangkan fuel management interface untuk mengatur suplai bensin.  "Sekarang konsumsi bensin jadi 1 liter untuk 35 km, tidak boros bukan?" tutupnya bangga.  

Kini penggunaan namanya jadi FZ 200i. Dipandang Afandi yang bukan pelukis itu, katanya sangat cocok. Sebab di Malaysia kan V-ixion itu disebutnya FZ 150. “Nah, karena ini bore up sampai 200 cc dan masih mempertahankan injeksi, maka ditulisnya FZ 200i," kekeh Afandi yang kerap bore up V-ixion ini. (motorplus-online.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar